Faktor yang Mempengaruhi Perawatan Diri Masa Pascasalin

Posted in Kebidanan on

masa pascasalin

Faktor-faktor yang mempengaruhi perawatan diri masa pascasalin. Aktifitas merawat diri masa pascasalin merupakan hal yang sangat penting. Selain mencegah infeksi nifas, perawatan pascasalin juga bertujuan mempercepat proses pengembalian keadaan ibu seperti keadaan sebelum hamil, serta meningkatkan kualitas hidup ibu dan bayi.

Ibu harus mengetahui bentuk perawatan diri mana yang akan dijalankan dengan kesungguhan dan cara yang sehat.

Menurut berbagai sumber aktifitas merawat diri yang dijalankan seseorang dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berbeda. Ada lima faktor yang mempengaruhi dalam melakukan perawatan pascasalin.

1. Faktor masa lalu.

Melalui pengalaman di masa lalu seseorang dapat belajar cara merawat diri. Apabila Ibu sudah mengenal manfaat perawatan diri atau tehnik yang akan dilakukan, maka Ibu akan lebih mudah dalam melakukan perawatan diri pascasalin (Stevens, 2000).

Contohnya jika Ibu mengetahui atau pernah melakukan perawatan payudara sebelumnya, maka akan mempengaruhi perilaku perawatan diri Ibu pascasalin.

Ibu lebih mudah belajar atau melakukan perawatan payudara. Sedangkan Ibu yang belum mengetahui tentang perawatan payudara akan sulit melakukan perawatan tersebut.

Dalam hal ini masa lalu memberikan pengaruh pada perilaku Ibu untuk melakukan perawatan diri pascasalin.

Menurut Stright (2005) dalam Yuliana (2008) ada faktor-faktor yang berpengaruh dalam perawatan diri Ibu pascasalin adalah faktor pengalaman pascasalin meliputi sifat persalinan/kelahiran, tujuan kelahiran, persiapan persalinan/kelahiran, peran menjadi orang tua yang mendadak.

 

2. Faktor lingkungan ibu pascasalin.

Lingkungan akan terus berubah selama kita hidup. Jika memasuki suatu fase kehidupan yang baru, akan selalu terjadi proses penyesuaian diri dengan lingkungan. Situasi ini dapat mempengaruhi Ibu dalam melakukan perawatan diri pada masa pascasalin (Stevens, 2000).

BACA JUGA :   Pengertian Konstipasi Definisi Sembelit Klasifikasi Patofisiologi Pengobatan Tanda dan Gejala

Sarana prasarana tersedia di dalam lingkungan guna mendukung dan mempromosikan perilaku kesehatan.

Jasa konsultan dan spesialis dari petugas kesehatan lain seperti ahli nutrisi, dokter ahli, dan pekerja sosial harus ada sebagai usaha dalam membantu pasien mendapatkan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai atau menjaga kesehatan dan kesejahteraannya agar tetap optimal.

Organisasi berbasis masyarakat sering kali merupakan sarana yang sangat baik untuk menyebarkan informasi (Gomez & Gomez, 1984 dalam Bastable, 2002).

Selain itu, keluarga juga berperan sebagai sistem pendukung yang kuat bagi anggota-anggotanya, khususnya dalam penanganan masalah kesehatan keluarga.

Seperti halnya Ibu pascasalin, maka anggota keluarga yang lain akan berusaha untuk membantu memulihkan kondisi kesehatannya ke kondisi semula. Fungsi keluarga dalam masalah kesehatan meliputi reproduksi, upaya membesarkan anak, nutrisi, pemeliharaan kesehatan dan rekreasi (Bobak, 2004).

 

3. Faktor internal ibu pascasalin.

Faktor internal adalah segala sesuatu yang berasal dari dalam diri sendiri (Marhijanto, 1999). Aktivitas merawat diri akan berbeda pada setiap individu.

Hal ini juga dapat dipengaruhi oleh; usia, pendidikan, karakter, keadaan kesehatan, tempat lahir, budi pekerti, kebudayaan, dll. Ada juga faktor tertentu yang melekat pada pribadi yang tertentu seperti: selera dalam memilih, gaya hidup, dll.

Pada Ibu usia muda perawatan pascasalin yang dilakukan akan berbeda dengan Ibu yang memiliki usia lebih dewasa. Demikian juga dengan pendidikan semakin tinggi pendidikan Ibu, maka kepeduliannya terhadap perawatan diri semakin baik (Stevens, 2000).

 

4. Petugas kesehatan

Petugas kesehatan, khususnya perawat sangat berperan penting dalam mempengaruhi perilaku perawatan diri Ibu pascasalin. Perawat merupakan orang yang dalam melakukan tindakannya didasari pada ilmu pengetahuan serta memiliki keterampilan yang jelas dalam keahliannya.

BACA JUGA :   Jadwal Pemeriksaan Kehamilan Manfaat Pelaksanaan, Pelayanan Pengawasan, Tanda Bahaya

Selain itu perawat juga mempunyai kewenangan dan tanggung jawab dalam tindakan yang berorientasi pada pelayanan melalui pemberian asuhan keperawatan kepada individu, kelompok, atau keluarga.

Pemberian asuhan keperawatan ini dapat dilakukan perawat dengan memperhatikan kebutuhan dasar pasien. Di rumah sakit perawat adalah orang yang paling dekat dengan pasien, oleh sebab itu perawat harus mengetahui kebutuhan pasiennya.

Perawat dapat memberikan asuhan keperawatan misalnya mengajarkan pada ibu postpartum bagaimana cara melakukan perawatan diri. Awalnya perawat dapat membantu Ibu dalam melakukan perawatan diri pascasalin, kemudian anjurkan Ibu untuk mengulanginya secara rutin dengan bantuan suami atau keluarga.

Selanjutnya Ibu akan mampu melakukan perawatan diri pascasalin secara mandiri (Hidayat, 2004).

 

5. Pendidikan kesehatan

Pendidikan kesehatan merupakan serangkaian upaya yang ditujukan untuk mempengaruhi orang lain, mulai dari individu, kelompok, keluarga dan masyarakat agar terlaksananya perilaku hidup sehat. Sama halnya dengan proses pembelajaran yang bertujuan merubah perilaku individu, kelompok, keluarga dan masyarakat.

Pendidikan kesehatan yang dimaksud adalah pendidikan kesehatan yang diperoleh Ibu pascasalin dari perawat atau tenaga kesehatan lainnya tentang kesehatan, dalam hal ini khususnya tentang perawatan diri pascasalin (Dermawan, 2008).

Pendidikan kesehatan ini akan mempengaruhi pengetahuan Ibu tentang perawatan diri pascasalin, yang akhirnya akan mempengaruhi perilaku perawatan diri Ibu.

Untuk mempermudah pemahaman Ibu, dalam melakukan pendidikan kesehatan perawat dapat menggunakan metode demonstrasi. Jika memungkinkan minta pasien untuk menjadi praktikan, jika tidak memungkinkan dapat menggunakan patung.

masa pascasalin

Daftar Pustaka Makalah Faktor yang Mempengaruhi Perawatan diri Masa Pascasalin

  • Hidayat. A. Aziz. (2007). Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta : Salemba Medika
  • Bobak. (2004). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Edisi 4. Jakarta : EGC

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *