Jadwal Pemeriksaan Kehamilan Manfaat Pelaksanaan, Pelayanan Pengawasan, Tanda Bahaya

Posted in Kebidanan on

Pengertian Pemeriksaan Kehamilan

Pengertian Pemeriksaan Kehamilan merupakan perawatan fisik dan mental selama hamil Perawatan kehamilan memberikan Manfaat dengan menemukan berbagai kelainan yang menyertai kehamilan dini, sehingga dapat dipahami langkah-langkah dalam pertolongannya (Manuaba, 1999, hlm. 129).

 

Manfaat Pemeriksaan Saat Hamil

Terkait manfaat pemeriksaan kehamilan adalah upaya meningkatkan kesehatan ibu dan anak yang sedang tumbuh, sehingga dapat meningkatkan dan menjaga kesehatan fisik, mental, sosial ibu.

Mungkin, yang mungkin terjadi selama kehamilan, termasuk yang terjadi pada umumnya, kebidanan dan pembedahan, sehingga dapat dipersiapkan dengan cukup bulan, dapat dengan selamat dan dapat dihindari trauma persalinan seminimal mungkin.

Mempersiapkan ibu agar masa depan berjalan normal dan memberikan ASI eksklusif. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembar normal (Saifuddin, 2006, hlm. 90).

 

Pelaksanaan Pelayanan Pemeriksaan Kehamilan

Pelayanan pemeriksaan kehamilan dilakukan dengan kunjungan ibu hamil ke petugas kesehatan. Kunjungan baru ibu hamil (K1) adalah kontak ibu hamil yang pertama kali dengan petugas kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan kehamilan.

Melakukan pemeriksaan kehamilan ibu hamil sampai kunjungan hamil dilakukan sesuai pedoman pemeriksaan kehamilan yaitu standar pemeriksaan kehamilan 7T.

Untuk membahas tentang pelayanan antenatal di masyarakat, kegiatan pemeriksaan dapat diintegrasikan dan dikordinasikan dengan kegiatan lain, misalnya: kegiatan Puskesmas keliling, kegiatan tim KB keliling, kegiatan perawatan masyarakat, kegiatan Posyandu, dan lain-lain.

Tempat pemeriksaan pelayanan antenatal dapat dilakukan statistik (tetap) dan aktif (mobile), yaitu Puskesmas Pembantu, pondok bersalin desa, Posyandu, rumah sakit pemerintah / swasta, rumah sakit bersalin, rumah sakit ibu dan anak, dan tempat praktik swasta (bidan, dokter ) (Depkes RI, 2005).

 

BACA JUGA :   Makalah Asuhan Bayi Baru Lahir, Memandikan, Upaya Kebidanan Untuk Mencegah Kehilangan Panas

Pemeriksaan Kehamilan

pemeriksaan kehamilan

Pengawasan Pemeriksaan Kehamilan

Pengawasan penerimaan kehamilan sangat penting dalam upaya menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu atau bayi. Pengawasan memeriksa kehamilan memberikan manfaat dengan berbagai kelainan yang menyertai kehamilan dini, sehingga dapat disiapkan langkah-langkah dalam pertolongan persalinannya (Manuaba, 1998, hlm. 128).

 

Jadwal Pemeriksaan Kehamilan

Pemeriksaan pertama kali adalah sedini mungkin kompilasi haidnya terlambat satu bulan. Periksa ulang satu kali hingga kehamilan 28 minggu, periksa ulang dua kali sampai kehamilan 36 minggu, dan periksa khusus bila ada keluhan-keluhan (Mochtar, 1998, hlm. 48).

Setiap wanita hamil mengharapkan empat kali lipat selama kehamilan yaitu: satu kali kunjungan selama trimester pertama.

Satu kali kunjungan selama trimester kedua. Dua kali kunjungan selama trimester tiga. Pada setiap kali kunjungan mengikuti kehamilan, perlu diperoleh informasi yang penting yaitu:

  • trimester pertama, membangun hubungan saling percaya antara petugas kesehatan dan ibu hamil. Mendeteksi masalah dan menanganinya. Melakukan tindakan pencegahan seperti tetanus neonatorum, anemia kekurangan zat besi, penggunaan praktik tradisional yang merugikan.

Memulai persiapan kelahiran dan persiapan. Gizi, latihan dan kebersihan, istirahat.

  • Trimester kedua (sebelum 28 minggu), sama seperti trimester pertama, ditambah kewaspadaan khusus tentang preeklamsia, pantau tekanan darah, edema evaluasi, pemeriksaan proteinuria.
  • Trimester tiga antara 28-36 minggu, sama seperti trimester pertama dan kedua, ditambah palpasi perut untuk mengetahui apakah ada penilaian ganda, letak bayi yang tidak normal atau kondisi lain yang memerlukan kelahiran di rumah sakit (Saifuddin, 2002, hlm. N-2) .

 

Standart Pelayanan Pemeriksaan Kehamilan

Pemeriksaan kehamilan merupakan pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu selama masa kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan pemeriksaan kehamilan sebagaimana ditentukan dalam Buku Pedoman Pelayanan Antenatal Bagi Petugas Puskesmas.

Semua pemeriksaan yang dilakukan oleh anamnesis, pemeriksaan fisik (umum dankebidanan), pemeriksaan laboratorium atas indikasi, serta tindakan dasar dan khusus (sesuai yang sesuai dengan harapan), namun dalam penerapan operasionalnya dikenal dengan standar minimal 7 T untuk pelayanan pemeriksaan kehamilan yang terdiri dari; timbang berat badan, ukur badan tinggi, periksa tekanan darah, pemberian imunisasi Tetanus Toksoid lengkap, ukur tinggi fundus uteri, tablet pemberian zat besi 90 tablet selama kehamilan, tes Penyakit Menular Seksual (PMS), tanya jawab (Depkes RI, 2005).

 

BACA JUGA :   Faktor yang Mempengaruhi Perawatan Diri Masa Pascasalin

Tanda-tanda Bahaya Kehamilan

Tanda bahaya pada masa kehamilan perlu diketahui ibu hamil yang dilindungi keselamatan ibu atau janin yang dikandungnya.

Sesuai dengan program di Puskesmas, minimal yang perlu diketahui ibu hamil untuk mengetahui tanda bahaya dengan perdarahan yang keluar dari jalan lahir, hiperemesis, pra-eklampsia dan eklamsia, ketuban pecah dini, dan gerakan janin yang tidak diketahui (Salmah, 2006, hlm. 98).

Keluar darah dari ibu sebelum tanda-tanda akan dibawa, keluar udara yang merembes atau mengalir dari vagina tanpa kontraksi pada kehamilan yang tidak cukup dan dapat menyebabkan infeksi selama kehamilan atau persalinan, penyembuhan perut pada kehamilan 22 minggu atau kurang, anemia yang ditandai dengan ibu hamil tampak pucat, pening, lesu, dan mudah lelah, sakit kepala, gangguan penglihatan, kejang, koma, tekanan darah tinggi, demam tinggi menggigil, dan gerakan janin tidak diputuskan memengaruhi 22 jam atau selama persalinan (Depkes RI, 2006 , hlm. 33).

 

Daftar Pustaka Makalah Pemeriksaan Kehamilan

 

  • Manuaba, IB, (1999). Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan, Jakarta, EGC
  • Saifuddin, AB., (2006). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Jakarta, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
  • Depkes RI., (1995). Pedoman Pelayanan Antenatal Ditingkat Pelayanan Dasar, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
  • Mochtar, R., (1998). Sinopsis Obstetri, Jakarta, EGC.
  • Salmah, Rusmiati, Maryanah, Susanti. (2006). Asuhan Kebidanan Antenatal, Jakarta, EGC

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *