Pengertian Vitamin C Fungsi, Penemuan, Sifat dan Metabolisme
Posted in Biologi on
Pengertian Vitamin C
Penyakit scurvy telah dikenal sejak abad ke-15, yaitu penyakit yang banyak diderita oleh pelaut yang berlayar selama berbulan-bulan serta bertahan dengan makanan yang dikeringkan dan biskuit.
Penyakit ini menyebabkan pucat, rasa lelah berkepanjangan diikuti oleh perdarahan gusi, perdarahan di bawah kulit, edema, tukak, dan pada akhirnya kematian. Tahun 1750, Lind, seorang dokter dari Skotlandia menemukan scurvy dapat dicegah dan berbicara dengan makan jeruk.
Tahun 1932 Szent-Gyorgyi dan C. Glenn King berhasil mengisolasi zat antiskorbut dari jaringan adrenal, jeruk, dan kol yang dinamakan vitamin C. Zat ini kemudian berhasil disintesis pada tahun 1933 oleh Haworth dan Hirst sebagai asam askorbat (Almatsier, 2009).
Struktur Vitamin C
Gambar. Struktur Vitamin C
Sifat dan Metabolisme Vitamin C
Vitamin C dilindungi hidrofil dan melindungi sel dari luar, karena sebagian besar bekerja dalam cairan luar sel. Pada tempat ini bisa terdapat radikal bebas yang lolos dari proses fagositosis dari fagosit.
Sel tangkis ini lebih aktif selama aktivitas dari sistem pertahanan tubuh meningkat. Limfosit T juga membutuhkan banyak vitamin C agar dapat bekerja dengan aktif. Disamping mengaktivasi fagosit vitamin C juga menstimulasi produk antiveron dengan daya antivirus.
Oleh karena itu dalam keadaan stres kontinu dan pembebanan ketahanan asupan vitamin C dosis tinggi sangat berguna (Tjay & Rahardja, 2002).
Fungsi Vitamin C
Vitamin C bekerja paling baik pada lingkungan air sehingga merupakan antioksidan utama dalam plasma terhadap serangan radikal bebas (ROS). Vitamin C juga membantu dalam sel sebagai zat penyapu radikal bebas. Vitamin C dapat langsung membantu dengan superoksida dan anion hidroksil, serta berbagai hidroperoksida lemak. Vitamin C sebagai antioksidan pemutus-reaksi berantai, menggantikan regenerasi bentuk vitamin E yang tereduksi (Sulistyowati, 2006).
Vitamin C absorpsi dari usus berjalan cepat dan sempurna (90%). Distribusinya ke seluruh jaringan. Diperlukan untuk sebagian besar dalam korteks anak ginjal.
Dalam darah sangat mudah di reversidasi menjadi dehidroascorbat yang hampir sama aktifnya. Ekskresi lebih lanjut sebagai metabolit dehidro dan sedikit sebagai asam folat (Tjay & Rahardja, 2002).
Daftar Pustaka Makalah Vitamin C
- Tjay, T. H & Rahardja, K. 2002. Obat-obat Penting. Jakarta: Elex Media Komputindo. hlm. 805-809.
- Sulistyowati, Y. 2006. Pengaruh Pemberian Likopen Terhadap Status Antioksidan (Vitamin C, Vitamin E dan Gluthathion Peroksidase) Tikus (Rattus norvegicus galur Sprague Dawley) Hiperkolesterolemik. Tesis. Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Dipenegoro.
- Almatsier, S. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi .: Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama: hlm. 173-188
Leave a Reply