PAHAMI Arti, dan Makna Haji Agar Ibadah Semakin Berkah

Posted in Agama on

Arti, Makna : Haji dan Umroh

Perjalanan umroh dan haji adalah dambaan dari setiap umat muslim. Setiap usaha dilakukan, hingga akhirnya mendapatkan kesempatan untuk mendatangi Mekah dan beribadah. Tapi, setiap anda lakukan di tempat ini, tidak akan memiliki arti jika tidak memahami makna perjalanan haji dan umroh. Karenanya, penting untuk memahami dan mendalami maknanya sebelum perjalanan dilakukan.

Walaupun telah banyak diwanti-wanti, himbauan ini tidak banyak dilakukan oleh calon jamaah. Sehingga dalam menjalankan ibadah di Mekah, terdapat banyak kesalahan yang terjadi. Tidak ingin kesalahan menganggu ibadah anda? tambahkan pengetahuan terkait perjalanan umroh dan haji dengan membaca informasi lengkapnya pada bagian-bagian berikutnya.

Mengenal Apa itu Haji

Secara garis besar, haji adalah rukun agama yang kelima, setelah empat rukun Islam lainnya. Penunaian ibadah haji adalah bentuk ritual yang dilakukan secara tahunan oleh kaum muslimin di seluruh dunia, yang dianggap mampu (material, fisik dan keilmuan). Dalam kegiatan ibadah haji, jamaah akan melaksanakan berbagai kegiatan di Arab Saudi pada waktu tertentu yang dikenal sebagai musim haji.

Dalam kegiatan haji, dilakukan dengan jamaah bermalam di Mina. Setelahnya berdiam diri atau wukuh di Padang Arafah. Setelahnya akan diakhiri dengan melakukan lempar jumrah yang memiliki makna seperti melempar setan. Di tanggal 10 dzulhijjah inilah, masyarakat Indonesia merayakan hari idul adha atau hari raya haji yang dilakukan dengan kegiatan-kegiatan tertentu.

 

Makna Berhaji

Berhaji adalah kegiatan ibadah yang dapat dilakukan dengan niatan untuk kembali pada Allah. Berhaji dapat dilakukan secara berulang, dengan tujuan kerinduan dan mengulang perjumpaan dengan rumah Allah. Namun jika tujuan yang dimiliki berbeda, sebaiknya hilangkan niatan tersebut. Karena Allah tidak menginginkannya, terlebih jika tujuan perjalanan hanyalah untuk menyombongkan diri pada orang lain.

Karenanya, sangat disarankan untuk memahami makna haji yang sesungguhnya, yaitu untuk beribadah. Perjalanan harus dimaknai semata-mata untuk beribadah bukan untuk kegiatan lainnya. Jika sempat, anda juga dapat menambahkan ilmu agama di Mekah. Sehingga, kesempatan yang dimiliki untuk ibadah lebih besar dan dapat memberikan pengalaman baru setelahnya. Selain beberapa makna di atas, anda akan mendapatkan makna lainnya dari melaksanakan ibadah haji. Penjelasannya akan disampaikan dibagian berikut ini,

  1. Meningkatkan Kualitas Diri

Dalam menjalankan ibadah haji, anda akan mendapatkan kesempatan untuk meningkatkan kualitas diri dalam ibadah. Allah akan menghapuskan segala dosa yang dimiliki, ketika mau melakukan ibadah dengan tulus dan ikhlas. Tentunya hal ini akan mendorong semangat kita, saat menjalankan ibadah selain umroh dan haji.

 

  1. Melahirkan Solidaritas

Saat berkumpul di Mekah, anda akan menemui banyak orang yang berbeda dari di Indonesia. Di sinilah akan nampak solidaritas yang tinggi antara setiap umat. Umat yang hadir tidak dibedakan berdasarkan RAS dan golongan. Perbedaan ini menunjukkan bahwa tidak menyebabkan permasalahan melainkan menjadikan ikatan persatuan yang semakin kuat.

 

  1. Memunculkan Sifat Sabar

Saat melakukan ibadah umroh dan haji, anda tidak akan menjalankannya dengan mudah. Pada umumnya, akan banyak cobaan dan godaan yang datang. Salah satunya, karena setiap fasilitas yang ada, akan digunakan bersama oleh semua umat muslim yang hadir di tempat ini. Karnanya, di sinilah sifat sabar harus dikedepankan, agar tidak mengurangi nilai ibadah yang dijalankan.

BACA JUGA :   AQIQAH : Manfaat, Syarat dan Ketentuannya

 

  1. Meningkatkan Dakwah

Inilah makna haji yang seharusnya dapat dipahami oleh jamaah setelah perjalanan ibadah. Di mana, perjalanan dapat menjadi media untuk meningkatkan dakwah islamiyah secara efektif. Setiap jamaah dapat bertukar pengalaman tentang pelaksanaan ibadah dan nilai-nilai Islam dalam kehidupan keseharian di tempat tinggal masing-masing.

 

  1. Meningkatkan Kedisplinan

Dalam perjalanan ibadah, setiap jamaah harus terbiasa melaksanakan setiap ritual haji. Tidak boleh terlewat untuk melaksanakan sholat dan kegiatan lainnya. Pola inilah yang harus diterapkan, walaupun telah usai melakukan ibadah. Kiranya, makna ini dapat dipertahankan di tempat asal, sehingga memberikan pengalaman dan nilai-nilai positif pasca perjalanan ibadah.

 

Tujuan Ibadah Haji

Sesuai dengan makna yang telah disampaikan, anda perlu memahami tujuan dari haji yang sebenarnya. Jadi tidak ada tujuan lain yang diharapkan selama perjalanan haji. Lantas, apakah tujuan haji tersebut?

  1. Mengingat Akan Hari Kiamat

Hal pertama adalah proses ibadah haji diharapkan dapat mengingatkan jamaah akan hari kiamat. Di mana nantinya seorang muslim akan dipertemukan dengan Tuhannya setelah menggunakan pakaian ihram dan melakukan wukuf di Arafah. Dalam keadaan ini, akan mengingatkan bahwa harus menyiapkan bekal yang sebaik-baiknya sebelum bertemu dengan Allah.

 

  1. Mensyukuri Nikmat

Tujuan lain melakukan ibadah haji adalah untuk mensyukuri nikmat. Nikmat yang dimaksud adalah nikmat kekayaan dan nikmat kesehatan tubuh. Karena kedua hal ini merupakan nikmat yang maksimal untuk setiap manusia saat ada di dunia. Dalam proses ibadah haji, hal ini yang harus disyukuri. Karena untuk menjalankannya dibutuhkan dua nikmat ini.

 

  1. Menampakan Ketundukan pada Allah

Saat melakukan ibadah haji, semua jamaah akan meninggalkan perhiasan dan sarana yang mewah. Jamaah hanya menggunakan baju ihram dan menunjukkan kemiskinannya pada Allah. Jamaah juga melupakan semua kesibukannya dan memohonkan ampunan dan rahmat dari Allah. Di sinilah, jamaah memberikan keberikan seluruh yang dimilikinya pada Allah.

 

  1. Merefleksikan Pengesaan Allah

Dalam kegiatan ibadah, jamaah akan mengumandangkan Talbiyah. Talbiyah ini memiliki makna untuk menyambut setiap panggilan dari Allah. Di sinilah, jamaah turut menyampaikan bahwa segala puji dan kekuasaan hanya untuk Allah. Karenanya, tujuan dari ibadah haji pada poin ini adalah merefleksikan pengesaan Allah melalui lisan maupun perbuatan.

 

  1. Muktamar Umat Islam

Terakhir, tujuan umat untuk ibadah haji adalah mengenal dan mengakrabkan diri antara satu dengan yang lain. Tidak ada perbedaan antara si miskin dan kaya, perbedaan warna kulit dan hal lainnya. Karena semuanya telah menyatu menjadi satu kesatuan dan menyembah Allah. Bahasa yang digunakan pun menjadi sama, yaitu bahasa kebaikan dan ketakwaan.

 

Sejarah Haji di Indonesia

Indonesia adalah negara yang memiliki jumlah umat muslim yang cukup besar. Setiap umat muslim yang ada didalamnya adalah umat yang menginginkan untuk beribadah haji, jika telah memiliki kesempatan. Sejarah haji di Indonesia sendiri telah berkembang dari masa ke masa. Di mana, perkembangannya telah hadir sejak masa pra kolonialisasi.

Pada masa ini ibadah haji dilakukan oleh Hang Tuah yang tersohor di Malaka. Setelahnya, barulah ibadah haji dilakukan secara berkala, utamanya di abad ke-16. Pada abad ini, jamaah haji Indonesia yang tercatat melakukan ibadah mencapai angka 200 orang dan terus mengalami pertumbuhan dalam setiap tahunnya. Namun pada masa yang sama, perjalanan diawasi, karena mulai membawa pergerakan nasionalisme.

Setelah masa kolonialisasi usai, bukan berarti ibadah haji selesai dilakukan. Melainkan pasca kolonial atau masa pergerakan, jemaah haji Indonesia semakin meningkat. Di mana, peizinan untuk melakukan ibadah semakin dimudahkan. Sehingga, jamaah dapat memiliki kesempatan yang terbuka lebar untuk melakukan ibadah jika telah mempersiapkan segala sesuatunya.

BACA JUGA :   Zakat : Hukum Dalam Islam, Besaran Zakat, Pembayaran Zakat

 

Macam-Macam Haji

Setidaknya terdapat tiga jenis haji yang ada di Indonesia. Untuk lebih memahami penjelasan masing-masing jenis haji, dapat disimak dibawah ini,

  1. Haji Ifrad

Haji ini adalah jenis ibadah haji yang dilakukan dengan memisahkan jamaah yang melakukan haji dan umroh. Di mana, ritual umroh dan haji dilakukan secara terpisah, namun dalam satu musim haji. Namun di Indonesia, pelaksanaan haji ini sangat jarang karena dikenal sangat berat.

 

  1. Haji Tamattu

Jenis haji berikutnya adalah jenis haji yang melakukan ritual untuk umrah terlebih dahulu barulah melakukan ibadah haji setelahnya. Pelaksanaan ibadah ini dapat dilakukan setelah tawaf dan sai, kemudian jamarah melakukan tahallul.

 

  1. Haji Qiran

Jenis haji yang terakhir adalah haji yang banyak dipilih jemaah yang waktunya minim. Di mana, para jamaah tiba pada puncak haji dan melakukan ibadah haji serta umrah secara bersamaan. Saat melakukan ibadah ini, anda harus mematuhi semua aturan pelaksanaan haji dan umroh.

 

Waktu Pelaksanaan Haji

Pelaksanaan ibadah haji, biasanya dilakukan di tanggal haji yang mengikuti kalender Islam. Ritual haji dilakukan selama hari, yaitu pada tanggal 8 dan diakhiri pada 12 Zulhijjah. Selama waktu-waktu ibadah ini, jamaah melaksanakan berbagai ritual haji dan memohonkan berbagai keinginan yang ingin dicapai. Namun perlu diketahui, bahwa tanggal haji ini, dapat berubah dalam setiap tahunnya.

 

Rukun Haji

Sebelum melaksanakan kegiatan haji, anda perlu memahami rukun haji. Rukun haji adalah syarat wajib yang harus dijalankan saat menunaikan ibadah haji. Rukun yang harus dijalankan selama ibadah adalah niat ihram, thawaf, sa’i, wukuf, tahalul dan tertib. Seluruhnya harus dijalankan dengan benar dan tidak boleh dilewatkan atau tidak boleh dilaksanakan secara berlompatan.

 

Kewajiban-Kewajiban Haji

Dalam menjalankan ibadah haji, terdapat beberapa kewajiban yang harus dijalankan. Diantaranya, melakukan ihram dari miqat, kemduain berdiam di padang arafah hingga waktu terbenamnya matahari. Jemaah juga harus bermalam di muzdalifah dan melakukan lempar jumrah setelahnya. Setelah setiap ritual usai, jemaah harus melakukan pencukuran rambut, sesuai dengan aturan yang ada.

Serta terdapat dua kewajiban lainnya, seperti bermalam di mina dan melakukan thawaf wada. Anda tidak perlu khawatir dan bingung saat akan menjalankannya. Karena dalam setiap perjalanan, akan dituntun oleh guide yang merupakan profesional untuk melakukannya. Jika ada pertanyaan, jemaah pun dapat menanyakannya secara lengkap pada ustadz tersebut.

 

Persyaratan Melakukan Haji

Untuk dapat melakukan perjalanan haji, anda harus memiliki beberapa dokumen pelengkap. Diantaranya, surat keterangan dokter, fotokopi berbagai dokumen seperti akte kelahiran, KTP, KK dan berbagai keperluan lainnya. Serta, yang terpenting menyiapkan dana tabungan haji sebesar Rp 25.000.000. Untuk dana tersebut, dapat dibayarkan dengan pencicilan dan waktu keberangkatan akan disesuaikan kemudian

 

Materi Ibadah Haji

Tidak hanya persyaratan yang diperlukan, setelah melakukan pendaftaran, nantinya anda akan diberikan materi ibadah haji. Pemberian materi akan dilakukan ustadz dari lembaga resmi, jadi segala sesuatu yang dibutuhkan selama ibadah dapat diperlengkapi dengan maksimal. Di saat-saat inilah, calon jemaah dapat mempertenyakan berbagai hal yang mungkin kurang dipahami.

 

Perbedaan Haji dan Umroh

Setelah ditelisik lebih mendalam, rupanya perbedaan antara keduanya terjadi pada waktu pelaksanaan. Di mana, haji dilakukan pada bulan-bulan haji. Sedangkan untuk umrah dapat dilakukan kapan saja dalam setiap tahunnya. Selain waktu, terdapat perbedaan pada rukun ibadah. Di mana rukun haji terdapat rukun wukuf arafah. Sedangkan rukun umrah tidak memilik rukun wukuf.

BACA JUGA :   Zakat : Hukum Dalam Islam, Besaran Zakat, Pembayaran Zakat

Selain perbedaan di atas, anda harus memahami bahwa perbedaan berikutnya terdapat pada hukumnya. Di mana, hukum haji adalah dilakukan oleh muslim yang mampu. Sedangkan untuk umrah hukumnya wajib dikerjakan sekali seumur hidup atau pandangan lain menyampaikan bahwa hukumnya sunnah.

 

Jenis-Jenis Haji di Indonesia Selain Haji Mabrur

Setiap orang tentunya menginginkan haji yang mabrur. Haji mabrur adalah dambaan dari setiap jamaah yang telah usai melakukan ibadah haji. Namun rupanya terdapat beberapa jenis haji di Indonesia, selain haji mabrur dan tentunya ada jenis haji yang tidak baik untuk ditiru. Simak lebih lanjut :

  1. Haji Mabrur

Haji mabrur adalah jenis haji yang memiliki niat keberangkatan semata-mata karena Allah. Serta, setelah kepulangannya tidak lagi melakukan hal maksiat yang pernah dilakukan sebelum haji. Ciri lainnya adalah setelah kepulangannya, rajin untuk sholat di masjid dan melakukan sunnahnya.

 

  1. Haji Makbul

Haji Makbul adalah haji yang diterima dan diikhlaskan oleh Allah, karena ibadahnya dilakukan dengan baik dan benar. Ciri haji makbul adalah ibadah yang dilakukan memperbaiki ahlak dan tingkah orang tersebut. Serta, menjauhkan diri dari maksiat, dosa dan bi’dah.

 

  1. Haji Mardud

Berbeda dengan jenis haji sebelumnya, haji ini adalah haji yang ditolak Allah. Karena dalam pelaksanannya dicampuri dengan dosa dan keharaman. Cirinya, dengan mengerjakan haji melalui usaha haram atau dengan niat-niat selain melakukan ibadah kepada Allah.

 

  1. Haji Status

Satu lagi jenis haji yang ada di Indonesia adalah haji status. Di mana, tujuannya melakukan ibadah haji adalah untuk mendapatkan status atau gelar haji. Setelah kepulangannya, individu ini mengutamakan tanda-tandanya sebagai haji, seperti penggunaan nama dengan label H di depan namanya.

 

  1. Haji Update

Berikutnya adalah jenis haji yang beribadah ke tanah suci, untuk dapat mengupdate status. Diantaranya menyampaikan berbagai status saat naik pesawat, mendarat di Jeddah dan berbagai aktivitas yang dijalani. Tujuannya, agar semua orang dapat mengetahui setiap aktivitasnya selama perjalanan haji.

 

  1. Haji Shopping

Dari namanya, anda telah mengetahui bahwa tujuan jamaah ini adalah untuk berbelanja. Setelah melakukan aktivitas, pasti terdapat peralatan dan belanjaan yang dibawanya pulang ke hotel. Jenis haji ini, akan betah menghabiskan waktu di pasar maupun toko namun tidak menghabiskan waktu untuk berzikir di masjid dan beribadah.

 

  1. Haji Picture

Haji picture adalah haji yang tidak dapat melihat pemandangan-pemandangan indah. Setiap terdapat kesempatan, haji ini akan mengambil gambar dan mengabadikannya di rumah. Namun, jenis haji ini tidak mengambil foto dalam satu kali, melainkan berulang-ulang. Sehingga banyak waktu yang dihabiskan untuk berfoto, bukan untuk melakukan ibadah.

 

  1. Haji Ikut-Ikutan

Jenis haji paling akhir yang paling tidak jelas tujuannya untuk berhaji. Di mana, saat orang lain akan ke masjid, dia mengikutinya. Begitu pula untuk aktivitas-aktivitas lainnya. Bahkan ketika ditanyakan, dirinya sendiri tidak memiliki gambaran apa yang seharusnya dilakukan. Untuk itu, matangkanlah diri apakah sudah siap untuk menjalankan ibadah haji.

 

Jenis-jenis haji yang disampaikan di atas adalah jenis haji yang tidak layak dilakukan. Untuk balasannya, masih tidak pernah diketahui. Karenanya, penting untuk melakukan ibadah haji dengan pemaknaan maksimal. Jadi, tujuan untuk melakukan ibadah haji dan umroh bukanlah untuk yang lain, melainkan untuk benar-benar menyerahkan diri dan menunjukkan ketaatan pada Allah.

 

Itulah informasi mengenai haji dan umroh yang mesti Anda ketahui.

Ingin melaksanakan ibadah haji maupun umroh? Klik link dibawah ini

PerjalananHajidanUmroh.com

Semoga bermanfaat.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *